Gelandang timnas Inggris, Jordan Henderson, menyatakan bahwa perpindahannya ke Al-Ettifaq Arab terjadi karena ia tidak lagi merasa diinginkan di Anfield. Henderson bergabung dengan Liverpool pada tahun 2011 dari Sunderland, dan membuat 492 penampilan untuk The Reds, memenangkan Liga Premier, Liga Champions, Piala EFL, dan Piala FA.
Namun posisinya di klub mulai goyah pada musim lalu, ketika sang pemain tak lagi menjadi starter reguler di tim asuhan Jurgen Klopp. Kedatangan Dominik Szoboszlai dan Alexis McAllister ke klub pada bursa transfer musim panas merupakan indikasi lain bahwa situasi tidak akan berubah di musim baru, dan Henderson telah mengonfirmasi hal tersebut untuk pertama kalinya. Orang Inggris itu berkata:
“Jika seseorang di Liverpool mengatakan kepada saya bahwa mereka ingin saya bertahan, kami tidak akan melakukan pembicaraan ini. Saya tidak ingin mengatakan mereka ingin memaksa saya keluar atau meninggalkan klub, namun saya tidak merasa diinginkan oleh klub atau siapa pun untuk bertahan.”
Sementara itu, Henderson, seperti banyak pemain lainnya, mendapat kritik atas kepindahannya ke Arab Saudi. Menurut beberapa laporan, orang Inggris itu disebut-sebut dibayar hingga 700 ribu pound per minggu kepada Al-Ettifaq. Meski sang gelandang membantah angka tersebut, namun sebagian besar fans tetap menuding sang pemain memilih bermain untuk klub Arab tersebut sebagian besar didorong oleh motif finansial. Henderson berkomentar:
“Orang mungkin percaya atau tidak, tapi dalam hidup dan karier saya, uang tidak pernah menjadi tujuan. Tidak pernah."
Namun, Henderson mengakui kepindahan ke Arab Saudi dapat mempengaruhi masa depannya di timnas Inggris karena peran utama tidak lagi terjamin.